IDIOTIQUE !

Senin, 13 Februari 2012

HIKMAH SHALAT DALAM KEHIDUPAN UMAT ISLAM

Hikmah Shalat Dalam Kehidupan Umat

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Ali Imran 191)





Shalat merupakan ibadah yang penting dan utama bagi umat Islam. Begitu pentingnya shalat sehingga untuk memberikan perintah shalat Allah berkenan memanggil sendiri Rasulullah SAW untuk menghadap-Nya secara langsung. Sedangkan untuk perintah-perintah Allah yang lain selalu disampaikan kepada Rasulullah melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena shalat merupakan ibadah yang terpenting bagi kehidupan umat, maka tentulah banyak mengandung hikmah baik ditinjau secara moral (rohani) maupun fisik (jasmani).

1. Tinjauan dari segi moral
Shalat merupakan benteng hidup kita agar jangan sampai terjerumus ke dalam perbuatan keji dan munkar. Hal ini tampak jelas dalam firman Allah SWT :
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar"
(QS. Al Ankabut 45)

Shalat yang khusu’ mewujudkan suatu ibadah yang benar-benar ikhlas, pasrah terhadap zat Yang Maha Suci dan Maha Mulia. Di dalam shalat tersebut kita meminta segala sesuatu dari-Nya, memohon petunjuk untuk mendapatkan jalan yang lurus, mendapat limpahan rahmat, rizki, barokah dan pahala dari-Nya. Oleh karena itu orang yang shalatnya khusu’ dan ikhlas karena Allah SWT akan selalu merasa dekat kepada-Nya dan tidak akan menghambakan diri, tidak akan menjadikan panutan selain daripada Allah SWT. Dengan kata lain segala sesuatu yang dilakukan hanyalah karena Allah dan hanya untuk mendapatkan ridlo’ dari Allah. Maka pantaslah jika Allah berfirman :
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam sembahyangnya"
(QS. Al Mu’minuun 1-2)

Disamping itu shalat juga membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang buruk, khususnya cara-cara hidup yang materialis yang menjadikan urusan duniawi lebih penting dari segala-galanya termasuk ibadah kepada Allah. Kebersihan dan kesucian jiwa ini digambarkan dalam sebuah hadits :
"Jikalau di pintu seseorang diantara kamu ada sebuah sungai dimana ia mandi lima kali, maka apakah akan tinggal lagi kotorannya (yang melekat pada tubuhnya) ? Bersabda Rasulullah saw : ‘Yang demikian itu serupa dengan shalat lima waktu yang (mana) Allah dengannya (shalat itu) dihapuskan semua kesalahan’."
(HR. Abu Daud)

Yang dimaksud kesalahan disini adalah yang berupa dosa-dosa kecil, sedangkan yang berupa dosa besar tetap wajib dengan bertaubat kepada Allah.
Jadi pada hakekatnya shalat itu mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat takabur, sombong, tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT. Hal ini karena pada dasarnya manusia selalu berkeluh kesah apabila ditimpa kesusahan dan bersifat kikir apabila mendapat kebaikan, ini sesuai dengan salah satu firman Allah :
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, maka ia berkeluh kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya" (QS. Al Ma’aarij)

Apabila kita mendapat suatu musibah maupun kesulitan, maka kita harus memohon pertolongan kepada Allah dengan mengerjakan shalat dan bersabar serta tawakal.
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’."
(QS. Al Baqarah 45)

"Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al Baqarah 153)

Di dalam salah satu firman-Nya Allah juga menegaskan nilai positif dari shalat :
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram"
(QS. Ar Ra’d 28)

Disamping hal-hal diatas, shalat juga membina rasa persatuan dan persaudaraan antara sesama umat Islam. Hal ini dapat kita lihat antara lain, apabila seseorang shalat tidak dalam keadaan yang khusus pasti selalu menghadap kiblat yaitu Ka’bah di Masjidil Haram Mekah. Umat Islam di seluruh dunia mempunyai satu pusat titik konsentrasi dalam beribadah dan menyembah kepada Khaliq-nya yaitu Ka’bah, hal ini akan membawa dampak secara psikologis yaitu persatuan, kesatuan, dan kebersamaan umat. Contoh lain adalah pada shalat berjamaah, shalat berjamaah juga mengandung hikmah kebersamaan, persatuan, persaudaraan dan kepemimpinan dimana pada setiap gerakan shalat ma’mum mempunyai kewajiban mengikuti gerakan imam, sedangkan imam melakukan kesalahan, maka ma’mum wajib mengingatkan. Sehingga pada shalat berjamaah keabsahan maupun kebenaran dalam shalat lebih terjamin, dan diantara jama’ah akan timbul rasa kebersamaan dan persatuan untuk menyelamatkan jama’ah mereka. Ibarat orang berkendaraan, penumpang akan selalu ikut menjaga keamanan dan keselamatan kendaraan yang ditumpanginya. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika shalat berjamaah mendapatkan tempat yang lebih dibandingkan dengan shalat sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw :
"Shalat berjamaah lebih utama (pahalanya) dua puluh derajat" (HR. Bukhary & Muslim dari Ibnu Umar)

2. Tinjauan dari segi fisik (kesehatan)
Shalat disamping mengandung hikmah secara moral seperti diuraikan diatas, juga mengandung hikmah secara fisik terutama yang menyangkut masalah kesehatan.
Hikmah shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh DR. A. SABOE yang mengemukakan pendapat ahli-ahli (sarjana) kedokteran yang termasyhur terutama di barat. Mereka berpendapat sebagai berikut :

a) Bersedekap, meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri merupakan istirahat yang paling sempurna bagi kedua tangan sebab sendi-sendi, otot-otot kedua tangan berada dalam posisi istirahat penuh. Sikap seperti ini akan memudahkan aliran darah mengalir kembali ke jantung , serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam persendian akan menjadi lebih lancar. Hal ini akan menghindari timbulnya bermacam-macam penyakit persendian seperti rheumatik. Sebagai contoh, orang yang mengalami patah tangan, terkilir maka tangan/lengan penderita tersebut oleh dokter akan dilipatkan diatas dada ataupun perut dengan mempergunakan mitella yang disangkutkan di leher.

b) Ruku’, yaitu membungkukkan badan dan meletakkan telapak tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar merupakan suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah timbulnya penyakit yang berhubungan dengan ruas tulang belakang, ruas tulang pungung, ruas tulang leher, ruas tulang pinggang, dsb.

c) Sujud, sikap ini menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak. Hal ini bukan saja menyebabkan otot-otot menjadi besar dan kuat, tetapi peredaran urat-urat darah sebagai pembuluh nadi dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di tubuh kita. Dengan sikap sujud ini maka dinding dari urat-urat nadi yang berada di otak dapat dilatih dengan membiasakan untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari biasanya, karena otak (kepala) kita pada waktu itu terletak di bawah. Latihan semacam ini akan dapat menghindarkan kita mati mendadak dengan sebab tekanan darah yang menyebabkan pecahnya urat nadi bagian otak dikarenakan amarah, emosi yang berlebihan, terkejut dan sebagainya yang sekonyong-konyong lebih banyak darah yang di pompakan ke urat-urat nadi otak yang dapat menyebabkan pecahnya urat-urat nadi otak, terutama bila dinding urat-urat nadi tersebut telah menjadi sempit, keras, dan rapuh karena dimakan usia.

d) Duduk Iftrasy (duduk antara dua sujud & tahiyat awal), posisi duduk seperti ini menyebabkan tumit menekan otot-otot pangkal paha , hal ini mengakibatkan pangkal paha terpijit. Pijitan tersebut dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha (neuralgia) yang menyebabkan tidak dapat berjalan. Disamping itu urat nadi dan pembuluh darah balik di sekitar pangkal paha dapat terurut dan tirpijit sehingga aliran darah terutama yang mengalir kembali ke jantung dapat mengalir dengan lancar. Hal ini dapat menghindarkan dari pengakit bawasir.

e) Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat untuk mempermudah buang air kecil.

f) Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher dan kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan penyakit kepala dan kuduk kaku.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Hikmah Ramadhan



Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAWW di akhir bulan Sya’ban mempersiapkan kaum muslimin untuk menyamput datangnya bulan Ramadhan. Dalam kesempatan itu, Rasulullah menyampaikan sebuah nasehat yang amat indah sbb. “Wahai kaum muslimin, bulan Allah telah datang dengan membawa berkah, rahmat, dan ampunan bagi kita semua. Bulan ini merupakan bulan yang paling baik di sisi Allah. Hari-hari di bulan ini merupakan hari-hari terbaik, malam-malamnya merupakan malam-malam yang terbaik, serta detik-detiknya merupakan detik-detik terbaik. Dalam bulan, Allah mengundang tamu-tamu-Nya dan Allah menganugerahi mereka kasih sayang dan rahmat-Nya. Di bulan ini, setiap tarikan nafas memiliki pahala yang setara dengan dzikir kepada Allah dan tidur pun dinilai sebagai ibadah. Di bulan ini, setiap kali kalian bermunajat kepada Allah, Allah akan mengabulkan doa-doa kalian. Oleh karena itu, dengan kejujuran, ketenangan, dan hati yang bersih, mintalah kepada Alalh agar memberikan taufik kepada kalian untuk berpuasa dan membaca Al-Quran. Orang yang celaka adalah orang yang di bulan agung dan penuh berkah ini, tidak mendapatkan rahmat dari Allah.”

Ketika menyaksikan hilal atau terbitnya bulan Ramadhan, Rasulullah SAWW akan berdiri menghadap kiblat dan berdoa kepada Allah, meminta keamanan dan keselamatan serta memohon agar Allah menemaninya dalam sholat, puasa,  dan membaca Al Quran. Dalam bulan Ramadhan, Rasulullah sangat banyak melakukan amal sholeh, di antaranya memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa. Diriwayatkan, ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah menunjukkan kasih sayang secara lebih besar kepada kaum fakir miskin. Rasulullah juga berpesan kepada kaum muslimin agar di dalam bulan ini, mereka banyak membaca Al Quran. Suatu hari beliau ditanyai oleh seseorang, “Apakah amal terbaik di bulan ini?” Rasulullah menjawab, “Pekerjaan terbaik yang dilakukan pada bulan Ramadhan adalah tidak melakukan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.”
Umur manusia merupakan kumpulan dari detik-detik. Manusia yang beruntung adalah manusia yang berhasil memanfaatkan setiap detik dalam kehidupannya dengan cara yang bermanfaat. Langkah awal untuk memanfaatkan umur adalah mengenal kesempatan-kesempatan yang tiada bandingannya yang diberikan Allah kepada manusia. Suatu hari Allah berfirman kepada Nabi Daud a.s., “Dalam hari-hari kehidupan, ada saat-saat yang tiada bandingannya, berusahalah agar berada dalam naungan saat-saat tersebut.”

Angin semilir yang membelai jiwa yang ditiupkan oleh bulan Ramadhan adalah salah satu momen penting yang memberikan semangat baru kepada jiwa manusia. Bulan suci Ramadhan bagaikan sebuah universitas yang memiliki jam pelajaran padat, yang menyatukan seluruh bulan dalam setahun. Pelajaran-pelajaran yang disampaikan dalam universitas ini sangatlah bermanfaat dan membangun. Manusia meskipun dengan seluruh uang yang dimilikinya, tidak akan mampu mendirikan universitas semacam ini. Firman Allah dalam jiwa kaum muslimin sedemikian dalam dan memberikan pengaruh, sehingga kini setelah berlalu lebih dari 14 abad sejak diturunkannya hukum puasa melalui Rasulullah Muhammad SAWW, universitas ini terus berdiri dengan diikuti oleh jutaan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.
Bulan suci Ramadhan dengan keistimewaan yang hanya dimiliki olehnya, memainkan peran menentukan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemanfaatan bulan ini sebaik-baiknya merupakan langkah pendahuluan dalam perkembangan dan pertumbuhan spiritualitas manusia di sepanjang hidupnya. Allah SWT menginginkan agar kaum muslimin di bulan ini berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan. Amal terpenting dan wajib dilakukan di bulan ini adalah puasa. Puasa adalah kewajiban yang sangat banyak memiliki faedah bagi jiwa dan fisik manusia. Puasa akan membuat jiwa manusia menjadi lembut, memperkuat semangat, serta mengontrol hawa nafsu. Allah menetapkan kewajiban puasa agar manusia dihiasi oleh cahaya iman, makrifat, dan akhlak yang mulia. Sebagai balasan atas kewajiban puasa ini, Allah juga memanjakan hamba-hambanya dengan pahala yang sangat besar. Allah berfirman, “Puasa berasal dari-Ku dan Akulah yang akan memberi pahala.”

*     *     *

Suatu hari Rasulullah menceritakan kepada para sahabat beliau tentang seorang lelaki yang akan menjadi penduduk surga. Para sahabat merasa takjub dan bertanya-tanya, apakah gerangan kelebihan lelaki yang disebut oleh Rasulullah itu, sehingga dia berhak menjadi penghuni surga. Lalu, salah seorang sahabat Rasul memutuskan untuk datang ke rumah lelaki itu agar secara langsung dapat menyaksikan perilakunya sehari-hari. Di rumah si lelaki ahli surga itu, sahabat Rasul melihat bahwa dia melakukan amal ibadah yang biasa saja. Di waktu subuh, ia bangun dan pergi menunaikan sholat di mesjid. Sepulang dari mesjid, lelaki itu menyediakan sarapan sederhana bagi tamunya, lalu berkata, “Tinggallah di rumahku sampai aku kembali. Aku akan pergi keluar.”
Sahabat Rasulullah dengan penuh rasa ingin tahu, bertanya, “Kemanakan kamu akan pergi?”
Lelaki itu menjawab, “Aku pergi melakukan pekerjaan harianku di padang sahara.”
Sahabat Rasulullah mendesak untuk diizinkan mengikuti lelaki ahli surga itu dan akhirnya, merekapun pergi bersama-sama ke padang pasir. Di sana, si lelaki mengumpulkan kayu bakar dan di sela-sela kesibukannya, bibirnya melantunkan zikir dan tasbih. Setelah kayu bakar cukup banyak terkumpul, iapun menjualnya dan uang yang didapatkannya digunakan untuk membeli air dan roti.

Selama dua-tiga hari, sahabat Rasulullah menyaksikan hal yang sama. Lelaki ahli surga itu sama sekali tidak melakukan perbuatan yang luar biasa dan istimewa. Akhirnya, iapun bertanya, “Wahai sahabatku, Rasulullah menyebutmu sebagai seorang yang akan dimasukkan ke dalam surga. Apakah kelebihanmu sehingga mendapatkan kemuliaan itu?”
Lelaki ahli surga menjawab, “Sahabatku, antara aku dan surga sangatlah jauh. Namun aku ingin menyampaikan hakikat kehidupanku kepadamu, dan sampaikan pulalah kepada orang lain. Aku selalu berusaha menjalankan hal-hal yang diwajibkan Allah sebaik mungkin. Selain itu, aku sangat takut berbuat dosa. Setiap kali aku ingin berbohong, menghina, atau berkata-kata yang buruk, seluruh tubuhku gemetar ketakutan. Aku selalu menginginkan kebaikan bagi orang lain sebagaimana aku menginginkan kebaikan bagi diriku. Aku juga selalu berharap orang lain tidak tertimpa keburukan sebagaimana aku juga tidak menyukai keburukan menimpa diriku.”

Senin, 16 Mei 2011

HAYLEY WILLIAMS BIOGRAPHY



Name: Hayley Nichole Williams
Born place: Meridian, Mississippi, United States
Born date: December 27, 1988 
Parents: The mother Christie Williams and the father Joey Williams
Brothers/Sisters: Two sisters Erica and McKayla
Eye color: Green
Hair color: Red
Height: 5'2"
Nationality: American
Ethnicity: White
Other names: Hayles, Sponge, SpongeBob
Spouse: Single
Children: No children
Occupation: Musician, singer-songwriter
Years active: 2004-present
Studies: High school

Favorite song : "For A Pessimist, I'm Pretty Optimistic"
Favorite place : Nashville, TN, anywhere in California, Tokyo,
Japan, or Brisbane and Melbourne, Australia 


hayley's twitter : @yelyahwilliams





Biography and Career:

Hayley Williams was born on December 27,1988, in Meridian, Mississippi.

She was very shy and suffered by strong stage fright. After moving to Tennessee, Hayley started taking vocal lessons and played roles in various school productions. This helped her to get a grip over 

her stage fear.

She came across Josh and Zac Farro around that time. These brothers had started a band by that time and played various funk covers. They, along with Jeremy Davis and Jason Bynum, formed a band and named 
Paramore.
Within a few months, 
the band started performing in Tennessee and soon gathered a small, but devoted fan base. Gradually, as they became well-known, they took part in music festivals like the Warped Tour and Purple Door. The big news came in April 2005, when Paramore was signed for a record contract with Fueled under the label of Ramen.

But, just when Hayley and her band started recording for their first album, the band's bassist Jeremy Davis left the band for unrevealed reasons. Though the band initially suffered from the loss of a member, yet the four-member band redoubled their speed towards making their 
debut album All We Know IS Falling. The result of their untiring efforts was seen with the release of their album on July 26, 2005. The album scaled #30 on Billboard's Heathseekers Chart. While the band was touring during that summer for the promotion of their new album, Jeremy joined back with the band. This gave the band a fresh wind of energy to perform even better.

Paramore soon began to be counted as one of most promising bands of the 
music scene. They received huge enthusiasm weeks prior to the release of their second album. In between the release of their second album, Hailey was named "No. 2 sexiest female in rock" by Kerrang Magazine and NME Magazine regarded Paramore as "one of the 10 bands to watch".

The band started recording their second album Riot! by January, 2007, and released it on June 12 of the same year.Paramore received even greater success than their first album with Riot!. It was certified Gold in the United States and Hailey was placed beside contemporary 
rock icons like Avril Lavigne and Ashlee Simpson.
Why is Hayley Williams famous?

Hayley Williams is famous because she is the red vocalist of the band Paramore. She is a lovely young girl who makes her job very good. She is famous because the band where she sings is a famous one and won a lot of awards. Also, their songs are very famous in the entire world. 
Why do we love Hayley Williams?

We love this young girl because she is a pretty lady and because she is a good singer. Also, we like her because she makes part from the famous band Paramore and she is the soul of the band. Hayley is loved by al the teenagers and by all the boys who has her age.


Senin, 07 Februari 2011

SEJARAH VALENTINE'S DAY !

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (Lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity).
Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (Lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (Lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).
Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (Lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik Besar, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan pelaku nya keluar dari Islam. Kita berlindung dari Allah terhadap perbuatan ini.
Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!
Saudaraku, itulah sejarah Valentine’s Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari agama dan kebiasaan orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya? Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita remaja putra-putri Islam yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain.
Padahal Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggung jawabnya” (Al Isra’ : 36).

Sudah jelas bagi kita tetang sejarah singkat hari valentine’s day ini. Lalu bagaimana hukum merayakan hari ini.
1. Jika dia merayakan hari valentine’s day bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak diragukan lagi bahwa dia telah masuk kepada jalan kekufuran yang bisa mengeluarkan nya dari Islam.
2. Adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar (dosa besar).
Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”
Pertanyaan kepada : al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al Ifta (Lembaga Riset Ilmiah dan Fatawa Dunia) sebagai berikut :
“Sebelum kita terjerumus pada budaya yang dapat menyebabkan kita tergelincir kepada kemaksiatan maupun penyesalan, kita tahu bahwa acara itu jelas berasal dari kaum kafir yang akidahnya berbeda dengan ummat Islam, sedangkan Rasulullah bersabda: Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Radiyallahu ‘anhu :
Rasulullah bersabda: “Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka.” Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani?” Rasulullah bersabda: “Kalau bukan mereka, siapa lagi?” [Shahih : Diriwayatkan Bukhori dan Muslim ).
Pertanyaan : Sebagian orang merayakan Yaum Al-Hubb (Hari Kasih Sayang) pada tanggal 14 Februari [bulan kedua pada kalender Gregorian kristen / Masehi] setiap tahun, diantaranya dengan saling-menghadiahi bunga mawar merah. Mereka juga berdandan dengan pakaian merah (merah jambu,red), dan memberi ucapan selamat satu sama lain (berkaitan dengan hari tsb).




Beberapa toko-toko gula-gula pun memproduksi manisan khusus – berwarna merah- dan yang menggambarkan simbol hati/jantung ketika itu (simbol love/cinta, red). Toko-tokopun tersebut mengiklankan yang barang-barang mereka secara khusus dikaitkan dengan hari ini. Bagaimana pandangan syariah Islam mengenai hal berikut :
1. Merayakan hari valentine ini ?
2. Melakukan transaksi pembelian pada hari valentine ini?
3. Transaksi penjualan
- sementara pemilik toko tidak merayakannya – dalam berbagai hal yang dapat digunakan sebagai hadiah bagi yang sedang merayakan?
Semoga Allah memberi Anda penghargaan dengan seluruh kebaikan !
Jawaba dari al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al
‘Ilmiyyah wa al Ifta (Lembaga Riset Ilmiah dan Fatawa Dunia-Kerajaan Saudi Arabia)
Jawaban : Bukti yang jelas terang dari Al Qur’an dan Sunnah – dan ini adalah yang disepakati oleh konsensus ( Ijma’) dari ummah generasi awal muslim – menunjukkan bahwa yang ada hanya dua macam Ied (hari Raya) dalam Islam : ‘ Ied Al-Fitr (setelah puasa Ramadhan) dan ‘ Ied Al-Adha (setelah ibadah haji).
Maka seluruh Ied (hari raya) yang lainnya – apakah itu adalah buatan seseorang, kelompok, peristiwa atau even lain
- yang diperkenalkan sebagai hari Raya / ‘Ied, tidaklah diperkenankan bagi muslimin untuk mengambil bagian didalamnya (ikut merayakan nya), termasuk mengadakan acara yang menunjukkan sukarianya pada even tersebut, atau membantu didalamnya
- apapun bentuknya – sebab hal ini telah melampaui batas-batas syari’ah Allah:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.” [Q.S At-Thalaq ayat 1]
Jika kita menambah-nambah Ied (hari raya) yang telah ditetapkan, sementara faktanya bahwa hari raya ini merupakan hari raya orang kafir, maka yang demikian termasuk berdosa. Disebabkan perayaan Ied tersebut meniru-niru (tasyabbuh) dengan perilaku orang-orang kafir dan merupakan jenis Muwaalaat (Loyalitas) kepada mereka. Dan Allah telah melarang untuk meniru-niru perilaku orang kafir tersebut dan termasuk memiliki kecintaan, kesetiaan kepada mereka, yang termaktub dalam kitab Dzat yang Maha Perkasa (Al Qur’an). Ini juga ketetapan dari Nabi (Shalallaahu ` Alaihi wa sallam) bahwa beliau bersabda :
“Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut”. [hadits ini Shahih dengan segala jalur nya]
Ied al-Hubb (perayaan Valentine’s Day) datangnya dari kalangan apa yang telah disebutkan, termasuk salah satu hari besar / hari libur dari kaum paganis Kristen. Karenanya, diharamkan untuk siapapun dari kalangan muslimin, yang dia mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, untuk mengambil bagian di dalamnya (ikut merayaka nya), termasuk memberi ucapan selamat (kepada seseorang pada saat itu). Sebaliknya, adalah wajib untuknya menjauhi dari perayaan tersebut – sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allaah dan hukumanNya.

Lebih-lebih lagi, hal itu terlarang untuk seorang muslim untuk membantu atau menolong dalam perayaan ini, atau perayaan apapun juga yang termasuk terlarang, baik berupa makanan atau minuman, jual atau beli, produksi, ucapan terima kasih, surat-menyurat, pengumuman, dan lain lain. Semua hal ini dikaitkan sebagai bentuk tolong-menolong dalam dosa serta pelanggaran, juga sebagai bentuk pengingkaran atas Allah dan Rasulullah.

Rabu, 19 Januari 2011

10 Macam Penghapus Dosa

  1. Tauhid, yang menghapuskan dosa yang telah dilakukan pada masa kekafiran.
  2. Kebaikan, seperti shalat, dari shalat Jum'at ke Jum'at yang berikutnya, dari umrah ke umrah lainnya,  haji,puasa, dan amal-amal salih lainnya, dapat menghapus dosa-dosa.
  3. Pelipatan ganda pahala amal salih, seperti satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, sampai tujuh ratus kali lipatnya hingga sampai pelipatgandaan yang tak terbatas (tergantung oada kadar keikhlasan pelakunya)
  4. Tobat, menghapuskan semua dosa dan kesalahan yang pernah dilakukann sebelumnya.
  5. Berbagai musibah yang menimpa diri; untuk itu, tidaklah sekali-kali seorang mukmin mengalami gangguan yang menyakitkan, melainkan Allah akan menghapuskan karenanya sebagian dari dosa-dosanya.
  6. Doa kaum Muslim kepadanya tanpa sepengetahuannya pasti dikabulkan.
  7. Kesulitan yang dialaminya sangat meregang nyawa,juga menjadi penghapus dosa bagi yang bersangkutan.
  8. Doa kaum muslim untuknya saat mereka mengerjakan shalat (yakni dalam tasyahudnya)
  9. Syafa'at dari penghulu makhluk, yakni Nabi Muhammmad.
  10. Rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.